Senin, 07 Juni 2010

Puisi yang sukses bikin nangis kita berdua, entah mengapa (TUNGGU! JANGAN BUATKU MENUNGGU!)

Kenalkan, MENUNGGU, teman dekatku selama mengarungi bahtera ini.
Masih lekat dalam ingatan, begitu pula kamu.
Disaat aku harus MENUNGGU kamu yang belum jadi pujaanku.

Saat itu aku belum terlalu akrab dengan MENUNGGU, karena aku kenal dengan SABAR bahkan tidak peduli.
SENANG sangat kukenang, susah juga kurasa, entah mengapa.
Disaat itu aku berteman lagi dengan MENUNGGU, sambil berharap SENANG akan datang kembali.
Entah datang kepadamu, atau kepadaku, yang penting kita SENANG.

Ketika aku akrab dengan MENUNGGU, terkadang SABAR meninggalkanku duduk sendiri terbelenggu.
Bagaimana tidak? Menanti pesan singkat dari mu pun seringkali ditemani oleh MENUNGGU.
Mungkin si SABAR cemburu.

Tapi aku tau, mereka berdua akan selalu mendampingiku di saat senang, sedih, dan marah.
Karena mereka seperti pintu dan kunci yang saling melengkapi.
Entah berapa kali aku berdoa, agar tidak usah bertemu dulu dengan MENUNGGU, sebentaarr saja.

Membayangi MENUNGGU di masa depan, sangat menyakitkan.
Lebih menyakitkan dari sekarang, karena masa depan butuh lebih banyak SENANG.
Entah berapa kali lagi aku akan bertemu dengan MENUNGGU.
Dan ini tidak ada toleransi lagi, aku harap kamu mengerti.

Namun aku yakin, SABAR pasti akan menuntunku dari dalam batin.

Dan pada akhirnya, MENUNGGU tidak akan menggangguku, jika semuanya tentang kamu.
MENUNGGU pasti ditemani SABAR, bila untuk kamu.
MENUNGGU akan bertemu SENANG, jika kamu yang jadi pendampingku...

Menunggu, Sabar, dan Senang.
Ingat itu ya..

From your ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar